Senin, 04 Mei 2015

PUSAT-PUSAT PENDIDIKAN

                                                BAB I PENDAHULUAN


 A. Latar Belakang 

          Pendidikan memiliki karakteristik khusus diantarnya Masa pendidikan yang berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh. Lingkungan pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya, Bentuk kegiatan terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak disengaja sampai dengan terprogram . Pendidikan terbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beranega ragam bentuk, pola, dan lembaga. Tujuan, tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuahan. Tujuan pendidikan adalah tidak terbatas. Tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup. Kebutuhan manusia akan pendidikan dapat dikatakan merupakan kebutuhan primer dalam keberlangsungan hidupnya, kemajuan suatu Negara bergantung pula pada kemajuan pendidikan di Negara tersebut. Dari karakteristik dan urgensi pendidikan yang telah disebutkan dapat kita ketahui bersama bahwasanya pendidikan memerlukan lembaga-lembaga yang menjadi pusat pendidikan. Dalam makalah ini akan dibahas pusat-pusat pendidikan. Diantara pihak-pihak yang berperan penting dalam mendidik dan mengarahkan setiap peserta didik menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga sekolah dan masyarakat. Tiga unsur ini dikenal dengan nama Tripusat Pendidikan. Setiap lingkungan tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang berperan penting dalm pembentukan perilaku dan pribadi peserta didik. Selain memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, unsur-unsur lingkungan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dalam menentukan keberhasilan peserta didik.
 B. Rumusan Masalah 
1. Pengertian Pusat-pusat pendidikan 
2. Macam-macam Pusat-pusat pendidikan 
3. Fungsi dan Peran Tri Pusat pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat) 
 C. Tujuan 
1. Memahami Pusat-pusat Pendidikan
 2. Memahami Macam-macamPusat Pendidikan.
 3. Memahami Fungsi dan Peran Tri Pusat pendidikan 
                                            BAB II PEMBAHASAN 
 A. Pengertian Pusat-pusat Pendidikan 
     Ditinjau dari akar kata pusat-pusat pendidikan tersusun atas dua kata yaitu pusat yang artinya pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan) contohnya: perguruan tinggi menjadi pusat ilmu pengetahuan; pusat pemerintahan, tempat yang menjadi pokok kedudukan pemerintahan . Sedangkan pendidikan yang artinya perbuatan memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dengan demikian pusat-pusat pendidikan adalah tempat yang menjadi pokok proses pendidikan yang berfungsi memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Tempat yang menjadi pokok proses pendidikan ini sering kita sebut dengan lembaga pendidikan atau lembaga yang melaksanakan pendidikan. B. Macam-macam Pusat-pusat pendidikan Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa pusat-pusat pendidikan adalah berupa lembaga-lembaga pendidikan. Jika kita hendak mengetahui macam bentuk pusat-pusat pendidikan, maka hal ini dapat kita ketahui dari ragam jalur pendidikan yang ditempuh, berdasarkan undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, jalur pendidikan yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal

1. Pendidikan Formal 
     Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. 
 a. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain      yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. 
b. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. 
c. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

 2. Pendidikan Nonformal 
          Pendidikan Nonformal ialah setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mancapai tujuan belajarnya. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
 a. Lembaga Kursus
 b. lembaga pelatihan 
c. kelompok belajar 
d. pusat kegiatan belajar masyarakat
 e. majelis taklim

 3. Pendidikan Informal
        Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan . Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa.

C. Fungsi dan Peran Tri Pusat pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat)
          Pada bagian terdahulu telah disinggung tentang lingkungan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah lingkungan di mana pendidikan tersebut dilaksanakan. Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah, dan masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Maksudnya, tiga pusat pendidikanyang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya. Ketiga penanggung jawab pendidikan ini dituntut melakukan kerja sama di antara mereka baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dengan kata lain, perbuatan mendidik yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan sosial anak.

 1. Lembaga Pendidikan Keluarga 
      Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga di mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Selain itu, keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Disamping itu keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua.

 a. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga 
     1) Pengalaman Pertama Masa Kanak-kanak 
        Di dalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya. Hal ini harus disadari dan dimengerti oleh tiap keluarga, bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepas diri dari ikatan keluarga. Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan. Sebagaimana dikemukakan terdahulu, bahwa pendidikan keluarga adalah yang pertama dan utama. Pertama, maksudnya bahwa kehadiran anak di dunia ini disebabkan hubungan kedua orang tuanya. Mengingat orang tua adalah orang dewasa, maka merekalah yang harus bertanggung jawab terhadap anak. Kewajiban orang tua tidak hanya sekedar memelihara eksistensi anak untuk menjadikannya kelak sebagai seorang pribadi, tetapi juga memberikan pendidikan anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang. Sedangkan utama, maksudnya adalah bahwa orang tua bertanggung jawab pada pendidikan anak. Hal ini memberikan pengertian bahwa seorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, dalam keadaan penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Ia lahir dalam keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putih (a sheet of white paper avoid of all caracters) atau yang lebih dikenal dengan istilah Tabularasa. Di dalam Islam secara jelas Nabi Muhammad , mengisyaratkan lewat sabdanya yang artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tuanyalah yang dapat menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”. Dengan demikian terserah kepada orang tua untuk memberikan corak warna yang dikehendaki terhadap anaknya. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kehidupan seorang anak pada saat itu benar-benar tergantung kepada kedua orang tuanya. Orang tua adalah tempat menggantungkan diri bagi anak secara wajar. Oleh karena itu, orang tua berkewajiban memberikan pendidikan pada anaknya dan yang paling utama di mana hubungan orang tua dengan anaknya adalah bersifat alami dan kodrati. 

2) Menjamin Kehidupan Emosional Anak 
    Suasana di dalam keluarga merupakan suasana yang diliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya, suasana yang aman dan tentram, suasana percaya mempercayai. Untuk itulah melalui pendidikan keluarga ini, kebutuhan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidik dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni. Kehidupan emosional ini merupakan salah sau faktor yang terpenting di dalam membentuk pribadi seseorang. Berdasarkan penelitian, terbukti adanya kelainan-kelainan di dalam perkembangan pribadi individu yang disebabkan oleh kurang berkembangnya kehidupan emosional in secara wajar, antara lain sebagai berikut. 

a) Anak-anak yang sejak kecil dipelihara di rumah yatim piatu, panti asuhan atau di rumah sakit, banyak mengalami kelainan – kelainan jiwa seperti menjadi seorang anak pemalu, agresif dan lain-lain yang pada mulanya disebabkan kurang terpenuhinya rasa kasih sayang , yang sebenarnya merupakan bagian dari emosional anak. 
b) Banyaknya terjadi tindak kejahaan atau kriminal, dari penelitian menunjukan, bahwa tumbuhnya kejahatan tersebut karena kurangnya rasa kasih sayang yang diperoleh anak dari orang tuanya. Penyebabnya kesibukan orang tua, suasana yang tidak religius, broken home dan sebagainya.

3) Menanamkan Dasar Pendidikan Moral 
     Di dalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikapdan perilakuorang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak. Memang biasanya tingkah laku, cara berbuat dan berbicara akan di tiru oleh anak. Teladan ini melahirkan gejala identifikasi positif, yakni penamaan diri dengan orang yang di tiru, dan hal ini penting sekali dalam rangka pembentukan keperibadian.

 4) Memberikan dasar pendidikan sosial 
    Di dalam kehidupan keluarga, merupakan basis yng sangat penting dalam peletakan dasar-dasar pendidikan sosial anak. Sebab pada dasarnya keluarga merupakan lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak. 

5) Peletakan dasar-dasar keagamaan Keluarga 
     sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, disamping sangat menentukan dalam menanamkan dasar-dasar moral, yang tak kalah pentingnya adalah berperan besar dalam proses internalisasi dan transpormasi nilai-nilai keagamaan ke dalam pribadi anak. Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup beragama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga. Kehidupan dalam keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada anak untuk mengalami suasana hidup keagamaan. 

2. Lembaga pendidikan sekolah 
    Pada dasarnya pendidikan disekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lamjutan dari pendidikan dalam keluarga. Di samping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menhubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. yang di maksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang di peroleh seseorang di sekolah secara teratur, sisematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Ada beberapa karekteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah, yaitu sebagai berikut : 

a. Pendidikan di selenggarakan secara khususus dan di bagi atas jenjang yang memiliki hubungan    hierarkis. 
b. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen.
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendididkan yang harus di selesaikan.
d. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan di masa yang akan datang. 
      Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efesien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga dan negara. 
        Sekolah dikelola secara formal, heirarkis dan kronologis yang berhaluan pada falsafah dan tujuan pendidikan nasional.

 a. Fungsi dan peran sekolah Di dalam undang-undang nomer 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 13 ayat 1 disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum antara lain sebagai berikut:

 1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan karyawan. 
2. Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah. 
3. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Fungsi sekolah, sebagaimana diperinci oleh Suwarno dalam bukunya pengantar umum pendidikan adalah sebagai berikut. 
 1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. Fungsi sekolah yang sebenarnya adalah menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan kecerdasan. 
 2. Spesialisasi sekolah memempunyai fungsi sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya dalam bidang pendididkan dan pengajaran. 
  3. Efisiensi terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi di bidang pendidiakan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien dengan alasan sebagai berikut :

 a. Jika tidak ada sekolah maka pendidiakn tidak akan efisien karena harus di pikul oleh keluarga saja. b. Pendidikan sekolah di laksanakan dalam program tertentu dan sistematis.
 c. Di sekolah dapat di didik sejumlah besar anak secara sekaligus. 

4. Sosialisasi yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat. 

5. Konservasi dan transmisi kultural yaitu memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarkat dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan tadi kepada generasi muda atau anak didik.

 6. Transmisi dari rumah ke masyarakat yaitu setiap anak mendapat kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat, karena ketika berada di keluarga kehidupan anak serba menggantungkan diri kepada orang tua. 

 3. lembaga pendidikan di masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati suatu daerah diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah penyesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya atau masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Lembaga pendidikan dalam istilah UU Nomor. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa jalur pendidikan nonformal bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Ciri-ciri pendidikan masyarakat:

 a) Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
 b) Peserta umumnya sudah tidak bersekolah atau drop out. 
c) Tidak menganal jenjang, dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek.
 d) Peserta tidak perlu homogen. 
e) Ada waktu belajar dan metode formal serta evaluasi yang sistematis.
 f) Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
 g) Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. Istilah jalur pendidikan di luar sekolah: 
     1) Pendidikan sosial Yaitu proses yang diusahakan dengan sengaja dalam masyarakat untuk mendidik individu dalam lingkungan sosial untuk menjadi pendorong ke arah perubahan dan kemajuan. 
        2) Pendidikan masyarakat Yaitu pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi. 
     3) Pendidikan rakyat. Yaitu pendidikan yang terkadang mengenai seluruh rakyat akan tetapi biasanya khusus mengenai rakyat lapisan bawah. 
     4) Pendidikan luar sekolah Pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa dan penekanan pada pendidikan yang berlangsung di luar sekolah. 
       5) Mass Education 
    6) Yaitu pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah yang bertujuan memberikan keterampilan baca tulis dan pengtahuan umum untuk dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan hidup sekitarnya. 
     7) Adult Education Yaitu pendidikan untuk anak-anak yang tidak tertampung di sekolah dasar yang telah berusia dewasa dan untuk para drop out. 
    8) Extension Education Yaitu salah satu bentuk dari Adult Education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa yang khusus dikelola oleh perguruan tinggi untuk memenuhi keinginan masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya; Universitas Terbuka. 
    9) Fundamental Education Yaitu pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak. 

                                                          BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan 
        Pusat-pusat pendidikan adalah tempat yang menjadi pokok proses pendidikan yang berfungsi memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Tempat yang menjadi pokok proses pendidikan ini sering kita sebut dengan lembaga pendidikan atau lembaga yang melaksanakan pendidikan. Macam-macam bentuk pusat-pusat pendidikan dapat kita ketahui dari ragam jalur pendidikan yang ditempuh, berdasarkan undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, jalur pendidikan yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal. Keluarga, sekolah, dan keluarga dituntut melakukan kerja sama di antara mereka baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang di peroleh seseorang di sekolah secara teratur, sisematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efesien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga dan negara. Sekolah dikelola secara formal, heirarkis dan kronologis yang berhaluan pada falsafah dan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan masyarakat bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. B. Kritik dan Saran Demikian makalah yang telah kami buat, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata, ejaan, atau kalimat yang kurang jelas. Besar harapan untuk kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini, sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih.

Minggu, 04 Mei 2014

degrees of comparison


DEGREES OF COMPARISON

        Degrees of comparison adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, kita bisa menggunakan derajat perbandingan. Ada tiga derajat perbandingan dalam bahasa inggris:
·         Positive degree
·         Comparative degree
·         Superlative degree
A. Positive
Bentuk positive adalah bentuk kata sifat atau keterangan asli tanpa tambahan kata lain seperti : good, beautiful, quickly, dan sebagianya. Sedangkan derajat positive digunakan untuk :

1. Tidak membandingkan satu dengan yang lain. Jadi tidak ada yang dibandingkan dalam hal ini. Misal :
                                       Ø Jhon is clever
                                       Ø The girl is beautiful
                                       Ø The car ran quickly

2. Membandingkan dua hal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kata yang digunakan                 adalah as………………………….as.
Misal :
                                     Ø Jhon is as clever as Anna
                                     Ø The BMW ran as quickly as the Ferrari
                                     Ø Britney Spears is as beautiful as April

3. Membandingkan dua hal yang berbeda namun dengan menggunakan kalimat negative. Biasanya orang hanya berfikir bahawa positive degree hanya membandingkan dua yang sama derajatnya. Kata yang digunakan adalah not so/as……….as.
Misal :
                                     Ø Jhon is 175 cm tall. Jack is 180 cm tall. Jhon is not so tall as Jack.
                                     Ø Tom got a 6 for English. Smith got a 9. So Tom is not so smart as smith                         
B. Comprativ degree
      Bentuk comparative adalah bentuk yang menyatakan lebih. Jadi comparative degree digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Ada dua cara penulisan bentuk comparative yaitu dengan menambah –er pada kata tersebut atau mengawali dengan kata more- sebelum kata tersebut. Kata yang digunakan untuk menyatakan perbandingan adalah than. Misal :
                                    Ø Jack is taller than Jhon.
                                    Ø Smith is smarter than Tom.
                                    Ø The BMW ran more quickly than the Kijang.
                                    Ø Britney Spears is more beautiful than Whitney.

C. Superlative degree
Bentuk superlative adalah bentuk yang menyatakan derajat yang paling. Superlative degree digunakan untuk , membandingkan satu diantara tiga atau lebih atau satu diantara kelompok yang terdiri lebih dari tiga. Seperti pada comparative, bentuk superlative juga mempunyai dua bentuk yaitu dengan menambahkan est diakhir kata atau dengan mengawali dengan kata the most…… sebelum kata tersebut.
 Dalam superlative hal yang akan diperbandingkan minimal ada tiga hingga tak terbatas. Misal :
                                  Ø Smith is the cleverest in the class.
                                  Ø Dian is the most beautiful girl in her family.
                                  Ø Rossi rode his motorcycle the most quickly in the race.

Lalu bagaimana cara mengetahui atau menentukan bentuk comparative atau superlative suatu kata.
 Berikut akan dijelaskan cara-cara menentukan bentuk comperative dan superlative.
1.  Tambahkan –er untuk menyatakan comparative dan –est untuk superlative pada kata sifat yang terdiri dari satu suku kata.

Positive degree
Comprative degree
Superlative degree
small
smaller
The smallest
slow
slower
The slowest

2. Tambahan –er untuk menyatakan comparative dan –est untuk superlative pada kata sifat yang terdiri dari dua suku kata yang berakhir dengan huruf –y.

Positive degree
Comprative degree
Superlative degree
happy
happier
The happiest
busy
busier
The busiest



3. Tambahkan –er atau more- untuk menyatakan comparative dan –est atau the most- untuk superlative pada kata sifat yang terdiri dari dua suku kata yang berakhir dengan –er, -le dan –ow dan pada beberapa kata tertentu berikut : pleasant, wicked, stupid, polite, common, handsome, tired, cruel, quiet.

Positive degree
Comprative degree
Superlative degree
sgentle
Gentler/ more gentle
The gentles/ the most gentle
sorrow
Sorrower/ more sorrow
The sorrowest/the most sorrow



Namun untuk menghindari kesalahan sebaiknya gunakan more dan the most pada kata sifat yang terdiri dari dua suku kata yang tidak berakhiran dengan –y. Pikirkanlah hanya kata sifat yang terdiri dari dua suku kata yang berakhir dengan –y untuk menggunakan –er dan –est dan yang lain gunakan more dan the most.

4. Tambahkan more- untuk comparative dan the most untuk superlative pada kata sifat terdiri dari dua suku kata yang tidak berakhir dengan –y dan yang tidak termasuk dalam point ke tiga di atas.
Positive degree
Comprative degree
Superlative degree
Tiring
More tiring
The most tiring
Exact
More exact
The most exact

5. Tambahkan more- untuk comparative dan the most- untuk superlative pada kalimat sifat yang terdiri dari tiga atau lebih suku kata.
Positive degree
Comprative degree
Superlative degree
interesting
More interesting
The most interesting
beautiful
More beatiful
The most beautiful